X8

assalamualaikum

X8
Kelas diatas saya masuki pada tahun 2005, kelas yang sangat mengagumkan menurutku dengan orang-orang yang jenius, akan saya gambarkan kelas X8, kelas dengan luas 50 m2, dengan cat berwarna putih sehingga mengingatkan aku pada rumah sakit, dengan whiteboard yang menurutku sangat indah, tempat menuangkan ide-ide brilian dari teman dan guru yang cerdas dan di kelas tersebut terdapat candela coklat berukuran 1 meter X 0,5 meter dengan kaca yang terdapat tulisan tipe-X bertuliskan X-8 forever.

Disana saya bertemu dengan teman-teman yang pikirannya cemerlang seperti Aminuddin,Yusi, Yani mereka adalah the future of Indonesian people yang mempunyai kecerdasan matematika yang luar biasa, pada saat pak ja’far mengajar matematika dengan system memberikan pertanyaan yang ada di buku dan siswa disuruh menjawab maka yang pertama kali menyerahkan tugasnya adalah Yusi, Amnuddin, dan Yani, meskipun aku juga berusaha untuk menjadi yang terdepan dan mengalami kemajuan di semester I tetapi aku dapat dikalahkan oleh mereka, Aminuddin bertubuh agak gemuk dengan memakai kacamata, dia berasal dari SMP negeri di kota Malang yang mempunyai tujuan masuk ke SMA favorit di kota Gresik, karena dia Notabene sudah smart maka dia easy aja masuk ke SMAN1, disamping itu dia juga mempunyai bakat memainkan gitar klasik dan bermain piano, kecerdasan seninnya tumbuh bersamaan dengan kecerdasan eksaktanya, kemampuan untuk berorganisasi nya juga tinggi, itu terbukti dengan dia menjabat sebagai ketua II Remas(Remaja Masjid) Raudhotu Ilmi SMA N1 Gresik.
Banyak bakat yang terpendam, yang dapat seharusnya di salurkan menjadi profesi yang bagus, pada saat itu, ada pelajaran seni musik, karena ada beberapa anak yang merasa mempunyai kelebihan seperti aminuddin yang mahir main gitar klasik dan piano, ichan yang meski multi talent tapi ga’ pernah serius dengan 1 alat saja, imam mardhatillah yang mempunyai kelebihan main drum, dan faris yang bias main gitar dan bass, membentk suatu group band yang bernama tambal band, nama band ini sangat bersejarah, karena komitmen band ini terbentuk waktu di masjid Roudhotu Ilmi.
Pada waktu pertama kali latihan di studio band dengan lagu yang notabene peter pan, mereka sesungguhnya ingin memainkan dream theater tapi apa daya, talent ga’ada apa lagi skill jadi ya sepi deh.
Karena si Ichan menyadari akan potensi bandnya (apalagi mengetahui kemampuannya) dia memutuskan untuk membeli gitar, dan mengambil les gitar, tapi karena ada kendala keuangan maka alhasil les gitar pun hanya berlangsung hanya 1 bulan
Oh ya saya lupa mempunyai seorang vokalis yang biasa dipanggil Puma, yang nama lengkapnya adalah mahardika fachrudin rois dari namanya saja sudah tahu bahwa dia lahir pada hari kemerdekaan Indonesia dan mengambil nama pengembang Muhammadiyah, suaranya seperti vokalis kerispatih (sekaligus mukanya mirip pak suhari hehe). Badannya agak gemuk.Ichan kenal sama mahardika sebenarnya sejak SMP kelas 3 dikarenakan ichan ikut les bahasa inggris dan ketemu si cecunguk hehe.
Tambal band mempunyai komitmen untuk latihan stiap hari minggu, dan lagu yang dibawaka itu-itu saja, yah wajar lah pengalaman cekak dan uang jg nipis. Tambal band merupakan band kecil yang mempunyai mimpi sebesar bumi dan seluas samudera tapi seperti telur yang ada di ujung tanduk.
Pernah suatu hari Imam mempunyai ide untuk membuat lagu, tap aku jg agak bingung karena imam sendiri kurang mengerti nada, dia membuat lagu melalui not drum, jadi agak meragukan.
Pada acara break(acara bazaar yang diadakan oleh OSIS )maka tambal band pun sepakat untuk mengikuti dengan rencana membawakan lagu yang berjudul one last breathnya creed, dengn lathan yang kontinu, si faris memutuskan untuk tidak mengikuti festval tersebut dengan alas an yang bejibun. Alhasil kita pun kebingungan untuk mecar pengganti bassis, maka aku pun mengajak bassist cadangan tambal band yaitu Rezzadian S. meski dengan tutorial 6 jam dari masi Ichan dia langsung mahir, hari h pun tiba, sebelum masuk panggung kita latihan dulu.
“Kita sambut Tambal band….”
Kita pun naik panggung dan ditayai tetek bengek, dan kita pun sudah siap….
“please come now…..”, suara puma pun memulai dengan diiringi petikan gitar aminudin
Peonton pun histeris.
Ichan tersenyum dan berusaha melihat penonton dan juri(waktu itu jurinya gw ga’ kenal)
Ichan pun jadi tak konsen dan alhasil kuncinya salah, lagu jadi fals

Penonton pun terdiam
Sampai lagu selesai(gara2 gw neh).

Meski kita ga’ berhasil, kita pun masih bias tersenyum(meski senyum pahit)

Sang seniman yang pendiam
Icha itulah panggilannya, mahir membuat puisi, cerpen dan lain-lain, ayahnya yang seorang kepala sekolah diSMP semen Gresik, yang sekaligus ustadz yang mahir memberikan ceramah agama,
Ide-idenya cemerlang, mempunyai bakat I bidang entrepreneur,itu terbukti dari dia mempunyai bisnis Opak,teman-teman yang suka Opak rasa pedas ataupun yang manis bias memesan di Icha dengan harga 1000 rupiah saja.
Gw masih ingat teman dr icha adalah kholifah, mereka menempati tempat dibelakang dan dekat jendela, sungguh kompak mereka, ketika banyak cowok ganteng yang lewat(apalagi kholifah ngefans ma ketua Osis kita mas Ale(masih ingat jg gw). Pertama kali gw ketemu, gw lom bias mengenal nama seluruh kelas dengan baik, mungkin karena mukanya mirip semua atau otak gw yang agak gak beres. Gw pun berusaha untuk mengenal seluruh kelas, dan lama kelamaan, gw pun bisa tahu karakter, sifat dan lain-lain.
Sosok icha yang open, membuat diriku rela menceritakan masalahku dan sebaliknya dia pun menceritakan masalahnya meskipun gw selalu menanggapinya dengan tidak serius.
Kedekatanku dengan icha disalah artikan oleh teman sekelas, dan itu membuat kita agak menjaga jarak, sehingga persahabatan yang dulu rusak gara-gara X8, sejak saat itu gw ilfil dengan kelas X8 yang telah merusak dunia gw dan persahabatan gw.
Meskipun begitu aku bangga mejadi X8 member, dan telah mengenal X8 member yang super konyol seperti satria, Abrori (si kaya yang ga’pernah kelihatan kaya), si Lila ( cewek tapi kayak cowok+ jalan dan gaya bicaranya).
Setelah tragedy di atas, kelas X8 mengadakan liburan di villa di malang dengan kolaborasi dengan kelas X9, dan gw jg ga’ mendukung acara tersebut(mungkin karena bokek dll.) gw melancarkan aksi politik yg gw sendiri jg g tahu, karena ada gelagat tidak bak dari gw, puma selaku ketua perwakilan X8 mendatangi gw sambil bw pisau(ga’ding bawa catatan keuangan) dan pada saat itu gw diterangin tetek bengek, dan gw pun faham (meskipun masih dalam pendirian gw) dan maka diputuskan oleh sang Puma bahwa
“MELU GAK MELU BAYAR C*K”
Wah gw harus cari akal neh, masa gw gak ikut harus bayar seh, dan gw pun berdoa kepada tuhan
“Ya Allah tolonglah hambamu yang bokek ini supaya ga’ bayar tapi ikut (maunya) dan keputusanmu adalah yang terbaik Amiiiiin.....”

Doa gw dikabulkan, gw dikirim oleh sekolahan untuk mengikuti workshop jurnalistik di UNESA ketintang (selama 4 hari kalo ga’salah).
Gw pun berangkat workshop dengan sengang hati, dan pikiran gw ga’ ada yang bisa menarik uang gw hehe.tapi dugaan gw salah si Puma pun tetep menarik gw lewat telpon, dan akhirnya gw jawab saja gw lg masih di sby jd g bisa bayar (sejak itulah hubungan gw sama Puma agak merenggang)
Pada hari ke 3 workshop, hp gw berdering, oh dari bokap gw, gw angkat
“halo???”
“siap-siap ya!, ayah jemput naik taksi soalnya besok ada study tour ke Jogja”
“oh ya saya pamitan dulu sama ketua panitianya”

Doa gw pun terkabul(lagi),dan mendapatkan ganti lebih baik daripada di malang YES

Kepada teman-teman kelas X8, maafkan temanmu ini karena menghancurkan rencana kalian untuk having fun bersamaku, nanti kalao ada waktu mungkin kita langsung cabut aja yah!!!